- Jika engkau rapatkan persahabatan dengannya, dia akan membalas baik persahabatanmu itu.
- Jika engkau perlukan pertolongan daripadanya berupa wang dan sebagainya, ia akan membantumu.
- Jika engkau menghulurkan sesuatu kebaikan kepadanya, ia akan menerima dengan baik.
- Jika ia mendapat sesuatu kebajikan (bantuan) daripadamu, ia akan menghargai atau menyebut kebaikanmu.
- Jika ia melihat sesuatu yang tidak baik daripadamu, ia akan menutupnya.
- Jika engkau meminta sesuatu bantuan daripadanya, ia akan mengusahakannya.
- Jika engkau berdiam diri (kerana malu hendak meminta), ia akan menanyakan kesusahanmu.
- Jika datang sesuatu bencana menimpa dirimu, ia akan meringankan
kesusahanmu (membuat sesuatu untuk menghilangkan kesusahan itu).
- Jika engkau berkata kepadanya, nescaya ia akan membenarkanmu.
- Jika engkau merancangkan sesuatu, nescaya ia akan membantumu.
- Jika kamu berdua berselisih faham, nescaya ia lebih senang mengalah untuk menjaga kepentingan persahabatan.
~~~~~~~~~~~~~~~~~*************~~~~~~~~~~~~~~
wasiat al-Qamah kepada anaknya..
Katanya: "Hai anakku, jika engkau perlu untuk bersahabat dengan seseorang maka pilih yang mempunyai sifat jika engkau melayaninya ia suka melindungi, jika engkau bersahabat dengannya, ia akan menjadi hiasan bagi dirimu dan jika engkau dalam keadaan kekurangan nafkah, ia suka mencukupi keperluanmu.
"Pilih sahabat yang apabila engkau menghulurkan tanganmu untuk memberikan jasa baik atau bantuanmu, ia suka menerima dengan rasa terharu, jika ia melihat kebaikan yang ada pada dirimu, ia suka menghitung dan dianggapnya sangat berguna, sedangkan jika ia mengetahui keburukan dirimu lalu ia suka menutupinya.
"Pilih sahabat yang jika engkau meminta sesuatu daripadanya, pasti ia memberi, jika engkau diam, ia mulai menyapamu dulu dan jika ada sesuatu kesukaran dan kesedihan menimpa dirimu, ia suka membantu dan meringankan, ia suka membantu dan meringan kamu serta menghiburmu.
"Pilihlah sahabat yang jika engkau berkata, ia suka membenarkan ucapanmu dan bukan selalu mempercayainya saja, jika engkau mengemukakan sesuatu persoalan berat, ia suka mengusahakannya, sedang jika engkau berselisih dengannya, ia suka sekali mengalah untuk kepentinganmu."

Wahai diriku!! Saudara2 ku!! Putera Puteriku!!
Sebelum kita muhasabah 'sapa sahabat kita' ..
marilah muhasabah 'sapa saya sebagai seorang "sahabat" kepada orang lain..
tanya diri..."Akukah Sahabat Sejati??"
~moga Allah redho~
Ulasan
Cuma...teringat seorang sahabat itu...yg banyak mendidikku dulu...
Sahabat...
adakah lagi kemaafan buatku...darimu?
sebelum nyawaku diambil DIA...disini...didunia ini...
maafkanlah aku...ya..
maaf...kerana telah mengabaikan seorang sahabat akhirat sepertimu...
maaf...atas kejahilan diriku...
insya Allah...akan belajar lagi...ya
maafkanlah diriku...ya..
kerana...nanti di'sana' DIA bertanya kepadaku...x tau la apa mau jawab ni nanti...
maaf....ya...
Salam Syaban...
Si Pendosa,
-Nur Hijrah-
..InsyaAllah,
Sahabatmu tidak merasakan jika engkau pernah bersalah padaNYa
dan dia sentiasa mendokan yg terbaik buatmu
setiap ukhuwwah itu akan teruji..
meski sepi tanpa sapaan
tidak bereti tautan itu sudah berakhir...
Suburkan lah kasihsayang melalui "doa Rabithah"